Aku bukan kunang-kunang yang mencintai gelap, bukan pula gelap yg tak mempunyai bayangan, bukan pula bayangan yang tak ikuti gerak, bukan gerak yang tak beriak,riak-ku berontak saat kehilangan jarak
Aku bukan penghuni yang tak mengenal rumah, bukan rumah yang tak mengenal tanah, bukan pula tanah yang gembur tak berkerikil, bukan kerikil yang berguling menuju lembah, lembah-ku tandus saat rintik hujan tertahan awan
Kamu tak mengenaliku seolah jelaga kuasai cahaya, memudar serupa jam yang tak mengenal menit, dan menit yang tak mengenal detik. Padahal bukankah kita berjalan pada titian jembatan takdir yang sama?. Menolehlah sejenak, karena aku disinipun karena jejakmu...
Hatiku mungkin bukan isyarat yang dititipkan takdir...hanya sebuah rahasia yang menuntunmu ke ujung.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Sabtu, 13 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
keren. join balik http://ziudith.webs.com
BalasHapus